Berbagai Hal yang Wajib dimengerti dalam Antropometri di Arsitektur

Antropometri mengacu terhadap pengukuran individu manusia. Pada dasarnya, berbagai alat yang digunakan di dalam kajian antropometri bermanfaat sebagai alat identifikasi. Yaitu digunakan untuk mengetahui variasi fisik manusia dan di dalam beragam upaya untuk menghubungkan fisik dengan pembawaan ras dan psikologis. Selain itu, antropometri terhitung melibatkan pengukuran sistematis sifat-sifat fisik tubuh manusia terlebih dimensi ukuran dan wujud tubuh manusia.


Antropometri dalam Desain Arsitektur

Pada dasarnya, antropometri merubah beragam industri, proses, layanan, produk dan lain sebagainya. Selain itu, pengukuran antropometri memiliki peran yang lumayan dalam mengoptimalkan pembuatan sebuah desain bangunan.

Dimensi dan kekuatan gerak manusia terlalu mutlak pada memilih desain keseluruhan bangunan. Prinsip basic antropometri adalah bahwa desain bangunan mesti diadaptasikan dengan baik supaya cocok bersama dengan dimensi tubuh manusia dan gerak manusia.

Dengan adanya hal tersebut, orang tidak mesti beradaptasi agar cocok bersama dengan desain bangunan. Pentingya bangunan yang cocok dengan keperluan manusia, akan membuahkan prinsip ergonomis yang berfungsi pada kesibukan sehari-hari.

Contoh desain tempat tinggal 3D

Dua Area Dasar dalam Antropometri

  1. Antropometri Statis
Antropometri statis merupakan sebuah pengukuran dimensi tubuh yang dijalankan saat keadaan tubuh seseorang sedang beristirahat atau di dalam suasana statis. Selain itu, pengukuran dapat dilakukan dikala tubuh sedang menggunakan perangkat seperti kursi, meja, area tidur, perangkat mobilitas, dan lain sebagainya.
  1. Antropometri Fungsional
Berbeda dengan antropometri statis, antropometri fungsional merupakan sebuah pengukuran gerak manusia yang terkait dengan penyelesaian tugas, bergerak, dan hal-hal yang berhubungan dengan penggunaan area dan peralatan. Misalnya bagi pegawai pabrik, pengukuran dijalankan disaat mereka sedang mengoperasikan peralatan di area tersebut.

Penggunaan antropometri di dalam desain bangunan mempunyai tujuan untuk memastikan bahwa tiap-tiap orang memiliki kenyaman semaksimal mungkin. Hal ini berarti bahwa dimensi harus sesuai, langit-langit atap memadai tinggi, pintu dan lorong cukup lebar, dan sebagainya.

Belakangan ini, antropometri juga digunakan untuk keperluan desain area kerja, seperti contohnya bagaimana hubungan pada meja, kursi, keyboard, dan tampilan layar komputer.

Pengukuran konvensional kebanyakan menggunakan alat ukur layaknya antropometer, pita pengukur dan kaliper. Pengukuran berikut kadang-kadang mampu menyebabkan kesalahan data. Sehingga, lebih baik pengukuran dikerjakan bersama alat yang lebih modern layaknya Kursi Antropometri.

Dalam hal ini, dikenal pula pengukuran dinamis. Penelitian yang didasarkan pada pengukuran dinamis wajib berkontribusi pada sejumlah faktor yakni kenyamanan, efisiensi, kenyamanan, dan keselamatan manusia.

Seseorang bisa membayangkan bagaimana desain yang baik bagi pekerja industri, ruang sekolah, kendaraan dan mesin, dan juga untuk kasus militer. Harus tersedia kontribusi untuk desain furnitur dan arsitektur area kerja seperti dapur dan kamar mandi.

Menciptakan Kondisi Tempat dengan Prinsip Ergonomis

Dalam menciptakan sebuah desain bangunan, tiap-tiap arsitek dituntut untuk menciptakan bangunan yang mempunyai prinsip ergonomis. Ergonomi berkaitan erat dengan antropometri itu sendiri.

Sebelum merancang bangunan apa pun, wajibnya seorang arsitek mempersiapkan pengukuran bermacam fitur arsitektur seperti ketinggian atap, lebar dan tinggi pintu, luas dan tinggi tangga, ketinggian lemari dapur, ketinggian kompor gas dan cerobong asap, bahkan hal-hal seperti kunci dan kait dari pintu dll.

Ukuran Tangga yang Tepat dengan Dimensi Tubuh Manusia

Semua hal ini perlu direncanakan secara ergonomis yang sesuai untuk pekerja maupun pengguna yang akan menggunakan ruang atau bangunan berikut bersama dengan mempertimbangkan antropometri orang-orang tersebut. Selain itu, pengukuran antropometri tidak dapat disamaratakan, misalkan pengukuran orang di Indonesia dan pengukuran di Amerika pasti saja adalah dua perihal berbeda. Sehingga, kita tidak boleh mengfungsikan pengukuran antropometri yang berasal dari negara lain seperti menggunakan informasi pengukuran di Indonesia untuk mendesain arsitektur di Amerika.

Membuat Desain Ruangan yang Ergonomis di Sebuah Hunian Rumah

Seorang arsitek harus memperhitungkan cara-cara paling nyaman dan efisien serta selalu mempertahankan desain yang menarik saat mendesain lingkungan rumah. Di dapur misalnya, mesti ada ruang yang cukup untuk bergerak dengan bebas, tapi tetap mampu menjangkau berbagai kabinet, laci, dan utilitas dengan mudah.

Hal-hal di atas merupakan penerapan pengetahuan antropometri dalam bidang arsitektur. Pentingnya pengetahuan seorang desainer maupun arsitek tentang antropometri bakal memudahkan mereka di dalam mendesain sebuah ruangan yang nyaman dan aman digunakan pada kehidupan sehari-hari.



Apabila kalian tertarik untuk mempelajari mengenai antropometri dan alat yang digunakan saat mengukur dimensi tubuh manusia. Silahkan kunjungi penawaran harga kursi antropometri pada berikut.

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan klik link berikut atau menghubungi whatsapp di nomor berikut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian Mesin CNC dan Fungsi Mesin CNC di Dunia Industri

Penggunaan Antropometri untuk Meningkatkan Nilai Produk yang Ergonomis